Top Social

Travel, Music, Culinary

Itinerary 2 Hari Keliling Pandeglang, Banten

Sunday, November 22, 2015
Masjid Agung Pandeglang, Banten
ALRUNAWAY.BLOGSPOT.CO.ID - Itinerary 2 Hari Keliling Pandeglang, Banten adalah salah satu solusi berwisata terdekat dari kota Metropolitan Jakarta. Pandeglang merupakan sebuah kota yang masuk dalam administrasi pemerintahan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Banyak spot-spot wisata menarik di dalam wilayah Kabupaten ini yang dapat anda kunjungi. Mulai dari Wisata Pantai, Air Terjun, Pegunungan dan Sejarah.

Spot wisata menarik di Pandeglang diantaranya adalah Pantai Carita, Tanjung Lesung, Gunung Krakatau, Taman Nasional Ujung Kulon, Curug Gendang, Batu Qur'an, Gunung Pulosari, dll.

Kota Pandeglang sebagai pusat Pemerintahan Kabupaten Pandeglang, juga mempunyai julukan sebagai Kota Berkah atau banyak orang menyebutnya sebagai Kota Santri. Ya mungkin karena banyaknya boarding school yang terdapat di kota ini.

LOKASI - Trus, dimana sih lokasi Pandeglang? Nah, kalau kamu datang dari arah timur seperti Jakarta, dengan menggunakan transportasi mobil pribadi, gunakan tol Jakarta-Merak dan keluar gerbang tol Serang Timur dan ikuti petunjuk arah marka jalan ke kota Pandeglang.

Kalau memakai transportasi umum seperti bus, naik bus ASLI, MURNI, SADAR dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Jurusan 3 PO Bus ini adalah Kalideres - Labuan. Bila berangkat dari Terminal lain, naik bus apa saja jurusan ke Merak dan turun di Terminal Pakupatan, Serang. Kemudian naik lagi bus ASLI, MURNI, SADAR ke arah Pandeglang. atau naik ELF jurusan Malingping dan turun di Terminal Badak, Kadubanen, Pandeglang.

Bagaimana kalau datang pakai Motor? Tentu bisa, Rute dari arah Jakarta ke Tangerang - Balaraja - Serang - Pandeglang. Untuk perkiraan waktu tempuh naik motor contoh dari Bekasi ke kota Pandeglang adalah -/+ 3,5 - 4 jam.

Lalu apa saja yang dapat dilakukan apabila mengunjungi Pandeglang dalam 2 hari? Tenang, saya akan jelaskan secara optional di sini. Mari kita mulai.

ITINERARY 2 HARI KELILING PANDEGLANG
1. Gunung Krakatau | Pantai Carita | Curug Gendang
Hari 1 - 
(Pagi / Sore) Sampai di Pantai Carita, check-in di Hotel/Hostel/Guest House, selanjutnya makan siang. Kemudian aktifitas mencerna makanan sangat penting setelah makan seperti, berjalan. Mengunjungi Curug Cigendang adalah pilihan tepat aktifitas selanjutnya.

Suasana jalur trekking menuju Curug Gendang
(Siang-Sore) Curug Gendang - Lokasi curug berada di Desa Sukarame Kecamatan Carita. Dari Jalan Raya Carita berjarak 1-2 km menuju Curug Gendang atau berkendara -/+ 30 menit.

Kemudian kendaraan di tinggal di area parkir untuk selanjutnya pengunjung trekking menanjak dan menurun berliku -/+ 1 kilometer menyusuri hutan asri nan hijau.

Jika beruntung anda juga akan berpapasan dengan penghuni hutan yaitu kera liar sepanjang menyusuri jalan setapak menuju curug.

Sekilas tentang Curug Gendang, Arti Curug dalam bahasa Sunda berarti Air Terjun, sedangkan Gendang merupakan alat musik tradisional yang di pukul tangan seperti drum.

Nama asli Curug Gendang adalah Curug Citajur, karena suaranya mirip alat musik tradisional Gendang maka kemudian masyarakat sekitar menyebutnya Curug Gendang.

Setelah puas bermain air di curug, kembali ke hotel di sekitar Pantai Carita dimana anda menginap. Untuk mengusir rasa lelah capek kaki pegal-pegal, bersantailah di tepi pantai.

Hari 2 - Bangun pagi dan sarapan lebih awal dan check-out. Pagi hari ini full aktifitas di kawasan gunung merapi aktif Krakatau.

(Pagi-Sore) Sekitar jam 8  pagi menuju dermaga Carita untuk berangkat naik speed boat ke Gunung Krakatau. Lokasi Dermaga Carita berada di Jalan Raya Carita.

Sesampai di dermaga Carita, negosiasi untuk menyewa speed boat seharian bersama local guide nya. Tarif speed boat nya bervariatif, kapasitas maksimal tempat duduk penumpang per speed boat adalah 7 orang. Biasanya ada harga paket tour sehari ke Krakatau plus dengan makan siang.

Aktivitas yang dapat dilakukan selama di Krakatau adalah hiking menaiki gunung, berenang atau snorkeling.

(Sore) Aktivitas selesai hingga menjelang Maghrib, dan anda dapat kembali pulang ke rumah.

loading...

2. Taman Nasional Ujung Kulon

Hari 1 - Bila anda berkunjung ke Ujung Kulon di akhir pekan, keberangkatan Saya sarankan pada hari Jum'at malam maksimal jam 22.00 WIB dan pulang hari Minggu siang/sore. Cara terbaik berwisata ke Ujung Kulon adalah dengan menggunakan sarana operator tur wisata. Dengan berangkat dengan grup minimal 15 orang, maka pengeluaran bisa lebih murah.

Cari saja operator tur wisata ke Ujung Kulon di Google, banyak kok. Kalau biaya tidak masalah, maka usahakan datang ke Sumur pagi hari jam 6.

Sesampai di Sumur, carilah guide masyarakat lokal dengan bertanya dan negosiasi harga, dan lain-lain.

(Malam) Sekitar jam 10 malam berangkat dari Jakarta dan sampai di Sumur, Pandeglang waktu subuh atau pagi hari.

Hari 2 - Aktivitas bisa di isi dengan berkunjung ke pulau Peucang, trekking ke Karang Pocong, mengembala Banteng liar di Cidaon.

Hari 3 - Mengunjungi Pulau Handeuleum, Snorkeling, dan kayaking di Muara Cigenter.

(Siang/Sore) Kembali ke Dermaga Sumur dan pulang ke rumah.

3. Kota Pandeglang | Tanjung Lesung

Hari 1 - City Tour Kota Pandeglang ; mengunjungi Masjid Agung, Alun-alun kota Pandeglang, berfoto narsis di Tugu Kota Pandeglang, patung Badak bercula satu, dan Reservoir Zaman Baheula di dekat Masjid Agung. Selanjutnya makan siang di rumah makan saung Abah di Kadu Banen untuk merasakan makanan khas Sunda dengan menu andalan Sate Kerbau.

Sudah kenyang lanjutkan perjalanan ke Tanjung Lesung, untuk bersantai di tepi pantai.

(Siang) - Datang di Kota Pandeglang, langsung ke Masjid Agung untuk Sholat Zhuhur bagi umat muslim atau berfoto-foto di teras Masjid. Lokasinya berada di sisi barat alun-alun Pandeglang. Setelah itu, lanjut jalan kaki beberapa meter ke arah kanan untuk melihat bangunan Water Turn / Menara Air buatan Zaman Belanda.
Water Turn / Menara Air kota Pandeglang
Kemudian kembali berjalan ke depan ke arah Masjid Agung hingga menemukan perempatan. Di sebelah kiri anda ada penjara dan sisi kanan ada kodim.

Beloklah ke kanan sampai bertemu perempatan lagi dan di situ ada Objek tugu Kota Pandeglang untuk bernarsis ria.

Dari perempatan tugu, di sisi kanan anda adalah Alun-alun Kota Pandeglang, sedangkan sisi kirinya yaitu Pendopo Bupati Pandeglang.

Santai sejenak di Alun-alun, berjalan setengah mengitari dan akan menemukan patung Badak yang berada di sisi paling kanan dari alun-alun ini. Ditandai Gedung Pancasila di seberang jalannya.

Dan lagi anda bisa mengabadikan gambar bersama patung Badak, Setelah puas, saatnya mengisi perut. Makan siang bisa mengunjungi kafe di seberang patung Badak tersebut, atau Saya merekomendasikan Rumah Makan Abah di daerah Kadu Banen.

Untuk menuju Kadu Banen, dari tugu kota Pandeglang lurus terus sekitar 2 km. Jalanan menurun akan melewati Hotel Paranti, Pandeglang di sisi kiri anda, terus ikuti jalan hingga sampai di perempatan Kadu Banen.

Dari perempatan Kadu Banen belok ke kanan, Rumah Makan Abah hanya beberapa meter berlokasi di sisi kanan anda. Menu makanan Sunda, jangan lupa mencoba menu andalannya yaitu Sate Kerbau. Rasanya empuk, manis dan gurih. Hati-hati ketagihan. hehe..

Perut Sudah kenyang, saatnya melanjutkan perjalanan ke Pantai Tanjung Lesung. Waktu tempuh -/+ 1,5 - 2 Jam tanpa macet.

Jalan raya di depan rumah makan si Abah namanya adalah Jalan AMD, ikuti jalan AMD ini hingga bertemu pertigaan dengan SPBU disebelah kanan. Belok kiri dan teruskan perjalanan anda hingga sampai di Terminal Baru Labuan.

Pintu Masuk Kawasan Tanjung Lesung
Terminal Labuan ini berada di sisi kiri anda, beberapa meter kedepan bertemu pertigaan belok kiri. Dari pertigaan ini -/+ 40 menit sampai ke Tanjung Lesung.

(Sore) - Sampai di Tanjung Lesung langsung check-in di resort. Di sini juga tersedia lokasi Camping Ground.

Fasilitas sudah tersedia tenda siap pakai yang dapat menampung 2 dewasa, 2 anak-anak + kasur, kipas angin, dan tempat jemuran kecil untuk handuk dan baju.

Wow! asik yah fasilitas tendanya lengkap.

(Malam) - Menikmati suasana pantai dan beristirahat.

Hari 2 - Menghabiskan waktu di Pantai Tanjung Lesung dan kembali pulang di sore hari.

(Pagi) - Bangun pagi, sarapan, bermain-main di pantai. Alternatif aktifitas lain bisa bermain banana boat dan speed boad.

(Siang) - Check-out dan makan siang bisa mampir di rumah makan sepanjang jalan menuju Jakarta.

Masih ada pilihan artikel Itinerary 2 Hari Keliling Pandeglang, Banten lainnya, dilanjut lg nanti, pantengin terus ya.

Bersambung...




5 Great Spot Wisata Sejarah Banten Lama, Serang

Saturday, November 21, 2015
Situs Istana Kaibon

ALRUNAWAY.BLOGSPOT.CO.ID - 5 Great Spot Wisata Sejarah Banten Lama, Serang, Banten yang wajib kamu kunjungi dalam satu hari. 5 spot wisata itu diantaranya adalah Situs Istana Kaibon, Masjid Agung Banten, Benteng Spellwijk, Cagar Budaya Kerkhof, dan Vihara Avalokitesvara.

LOKASI - 5 spot wisata ini berlokasi berdekatan di dalam kawasan Banten Lama di kota Serang.

RUTE - Sepeda Motor dari Jakarta adalah melewati Tangerang-Balaraja-Serang-Banten Lama. Estimasi waktu perjalanan -/+ 120 menit.

Mobil rute tercepat dari Jakarta melalui jalan Toll Jakarta-Merak, exit toll Serang Timur dan selanjutnya meluncur ke kawasan Banten Lama. Estimasi waktu perjalanan -/+ 90 Menit.

Transportasi Umum dari Jakarta naik Bus jurusan Merak, dan turun di Terminal Pakupatan, Serang. Dari terminal mencarter mobil angkutan kota (Angkot).

1. SITUS ISTANA KAIBON - terletak di Kampung Kroya, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen. Dibangun di tahun 1815 Masehi di atas tanah seluas 4 Hektar pada masa Kesultanan Saifuddin, Sultan Banten ke-21.

Istana Kaibon adalah merupakan Istana ke-2 yang dibangun setelah Istana Surosowan. Tujuan Istana Kaibon dibangun ialah sebagai tempat tinggal Ibunda Sultan Saifuddin yaitu Ratu Aisyah.

Arti nama Kaibon sendiri diambil dari kata keibuan yang berarti bersifat seperti ibu yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.

Dikelilingi Gerbang berketinggian 2 Meter yang memiliki 5 Pintu bergaya Jawa dan Bali. Arti 5 merupakan sebuah simbol jumlah shalat dalam satu hari yang dilakukan umat muslim.Gerbang ini disebut juga dengan sebutan gerbang bersayap. Pada satu gerbang terdapat Pintu Paduraksa yang menghubungkan bagian depan dengan ruang utama keraton.

Pada tahun 1832 Istana Kaibon dihancurkan oleh pihak Belanda yang dipimpin oleh Gubernur VOC saat itu, Jenderal Daen Dels. Penyerangan dilakukan karena Sultan Syaifudin menolak dengan keras permintaan sang jenderal untuk meneruskan pembangunan Jalan Raya Anyer-Panarukan.

Kebiadaban penyerangan Jenderal Daen Dels mengakibatkan kehancuran masif Istana Kaibon yang hanya menyisakan puing-puingnya saja.

Fakta Istana Kaibon :
  • Dibangun pada tahun 1815 oleh Sultan Saifuddin, Sultan Banten ke-21
  • Dihancurkan pada tahun 1832 oleh Gubernur VOC Belanda, Jenderal Dean Dels
  • Peruntukkan Istana sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah, Ibunda Sultan Saifuddin.
  • Istana Kaibon dibangun menghadap Barat diatas tanah seluas 4 hektar
  • Bahan bangunan menggunakan Batu bata, pasir dan kapur
  • Fasilitas Istana Kaibon : Kanal, Gerbang 2 Meter yang memiliki 5 Pintu, Ruang Utama untuk Kamar Tidur Ratu Aisyah dengan teknologi pendingin ruangan, Bangunan Masjid disertai Mimbar Khotbah berada di sisi kanan gerbang.
  • Teknologi pendingin ruangan berupa lubang berisi air yang memberi efek sejuk berada di ruang utama kamar tidur Ratu Aisyah.
INFORMASI KUNJUNGAN
Spot : Situs Bersejarah berupa Komplek Istana/Kraton | Pengunjung : Semua Usia | Tiket Masuk : Parkir Kendaraan | Waktu Berkunjung : Pagi-Sore | Dress Code : Santai tapi sopan

    https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/7/78/Masjid-banten.jpg
    Masjid Agung Banten
    2. MASJID AGUNG BANTEN - Di bangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin
    (1552-1570) Masehi, Sultan pertama dari Kesultanan Banten.

    Ia adalah anak pertama dari Sunan Gunung Jati -Red (Syarif Hidayatullah - 1 dari 9 Wali Songo).

    Masjid Agung Banten merupakan salah satu Masjid bersejarah tertua di Indonesia.

    Masjid ini memiliki ciri unik yaitu menaranya yang menyerupai bentuk bangunan mercusuar.

    Berlokasi di Desa Banten Lama, tepatnya di desa Banten.

    Arsitektur khas Masjid ini adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China yang juga merupakan karya arsitek Cina yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.

    Di masjid ini juga terdapat komplex pemakaman sultan-sultan Banten serta keluarganya. Yaitu makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar. Sementara di sisi utara serambi selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dan lainnya.

    loading...

    Masjid Agung Banten juga memiliki paviliun tambahan yang terletak di sisi selatan bangunan inti Masjid ini. Paviliun dua lantai ini dinamakan Tiyamah. Berbentuk persegi panjang dengan gaya arsitektur Belanda kuno, bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel.

    Menara yang menjadi ciri khas Masjid Banten terletak di sebelah timur masjid. Menara ini terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih 24 meter, diameter bagian bawahnya kurang lebih 10 meter. Semua berita Belanda tentang Banten hampir selalu menyebutkan menara tersebut, membuktikan menara itu selalu menarik perhatian pengunjung Kota Banten masa lampau.

    Untuk mencapai ujung menara, ada 83 buah anak tangga yang harus ditapaki dan melewati lorong yang hanya dapat dilewati oleh satu orang. Pemandangan di sekitar masjid dan perairan lepas pantai dapat terlihat di atas menara, karena jarak antara menara dengan laut yang hanya sekitar 1,5 km.

    Dahulu, selain digunakan sebagai tempat mengumandangkan adzan, menara yang juga dibuat oleh Hendick Lucasz Cardeel ini digunakan sebagai tempat menyimpan senjata.

    INFORMASI KUNJUNGAN
    Spot : Situs Bersejarah berupa Bangunan Komplek Masjid Agung Banten | Pengunjung : Semua Usia | Tiket Masuk : Parkir Kendaraan, Sedekah seikhlasnya saat berada di dalam | Umum : Berziarah | Waktu Berkunjung : 24 Jam | Dress Code : Sopan Tertutup

    3. BENTENG SPELLWIJK - merupakan bangunan termegah satu-satunya bekas peninggalan kolonialisme Belanda di wilayah Banten Lama. Lokasi situs terletak di Kampung Pamarican.

    Benteng Spellwijk
    Benteng Spellwijk ini di bangun pada abad ke-17, tepatnya dari tahun 1681-1684 oleh Hendrick Loocaszoon Cardeel yaitu pada masa Sultan Abu Nas Abdul Qohar.

    Pemakaian nama Speelwijk digunakan untuk menghormati Gurbenur Hindia Belanda yang saat itu masih berkuasa yaitu Cornelis Janszoon Speelman.

    Di bangun dengan ketinggian 3 meter berbentuk persegi empat dengan tiap sisinya dibangun ruang inti atau menara pengintai.

    Ruang inti yang masih tersisa dan dinaiki adalah di bagian utara. Dari ruangan ini terlihat lautan dan Banten Lama dari atas.

    Terbuat dari campuran batu, pasir, dan kapur, Benteng Speelwijk dibangun untuk mengantisipasi serangan rakyat Banten khususnya pengikut Sultan Agung Tirtayasa. Sebab saat itu Banten Lama masih menjadi kota pelabuhan besar dan diperebutkan oleh Belanda dan masyarakat Banten.

    Bangunan reruntuhan Benteng Speelwijk masih menyisakan ruang bawah tanah atau bungker yang dihubungkan dengan lorong di bagian barat.

    INFORMASI KUNJUNGAN
    Spot : Situs Benteng Pertahanan peninggalan Kolonial Belanda | Pengunjung : Semua Usia | Tiket Masuk : Tidak Ada, disekitar banyak anak-anak kecil meminta-minta sumbangan uang | Waktu Berkunjung : Pagi s/d Sore | Dress Code : Santai


    Kerkhof - kondisi pemakaman 
    4. CAGAR BUDAYA KERKHOF - merupakan tempat pemakaman bagi orang-orang Eropa yang meninggal dan dimakamkan di Banten.

    Lokasinya berada persis di belakang dari Benteng Spellwijk.

    Di tempat pemakaman ini dikuburkan orang-orang Belanda, Perancis, Inggris dan Eropa lainnya. Tidak seperti tempat pemakaman pada umumnya, Kerkhof ini memiliki bentuk Jirat dan Nisan berukuran besar.

    Terdapat sekitar 50 makam besar dan kecil di tempat ini.

    INFORMASI KUNJUNGAN
    Spot : Kerkhof / Makam orang-orang Eropa | Pengunjung : Semua Usia | Tiket Masuk : Tidak Ada, | Waktu Berkunjung : Pagi s/d Sore | Dress Code : Santai


    Banten Lama, Serang, Banten

    5. VIHARA AVALOKITESVARA - terletak berhadapan persis dengan Benteng Spellwijk, tepatnya di Kecamatan Kasemen, Banten Lama, Serang, Banten. Dibangun pada tahun 1542, versi lain mengatakan Vihara ini dibangun tahun 1652 pada masa emas Kerajaan Banten saat dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa.

    Vihara Avalokitesvara juga memiliki nama lain yaitu Klenteng Tri Darma. Sebutan ini diberikan karena Vihara ini melayani 3 kepercayaan ; Kong Hu Cu, Taoisme, dan Buddha. Meskipun demikian, bagi wisatawan beragama lain sangat diperbolehkan untuk berkunjung.

    Saat ini Pemerintah Provinsi Banten sudah menjadikan Vihara Avalokitesvara sebagai Cagar Budaya di Provinsi Banten yang memiliki luas 10 Hektar ini dengan Altar Utama Dewi Kwan Im dan patung dewa-dewa yang berjumlah 16 serta tiang batu yang berukir naga di sisi samping kanan dan kiri.

    Terdapat pula ukiran yang menceritakan bagaimana kejayaan Banten Lama saat masih menjadi kota pelabuhan yang ramai. Terletak di samping vihara, ukiran ini juga menceritakan bagaimana vihara ini digunakan sebagai tempat berlindung saat terjadi tsunami beserta letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883.

    INFORMASI KUNJUNGAN
    Spot : Vihara Avalokitesvara / Klenteng Tri Darma | Pengunjung : Semua Usia | Tiket Masuk : Tidak Ada, Sumbangan diharapkan | Waktu Berkunjung : Pagi s/d Sore | Dress Code : Santai Sopan